AYO BELAJAR NGEDIT NASKAH HARD NEWSBeberapa teman sempat meminta saya mengajarkan cara menulis naskah. Mereka mengaku kesulitan saat berusaha menulis naskah untuk media broadcast, dan ingin tahu bagaimana ciri-ciri naskah yang baik itu. Walaupun keahlian menulis saya biasa saja, saya jadi tertarik untuk mencoba menjelaskan.
Daripada ngajarin cara menulis naskah (yang saya yakin kalian udah lebih jago), saya akan mengajak teman-teman belajar meng edit naskah
[1]. Menurut saya yang pemalas, kalau reporter sudah bisa ngedit naskahnya sendiri pasti produser juga lebih nyaman. Produser bisa lebih konsentrasi pada content dan show daripada pusing mengurusi teknis menulis.
Makanya sekarang saya mau mengajak semua reporter untuk belajar mengedit sendiri naskahnya. Yuuuk….
Pertanyaan-pertanyaan yang umum diajukan penulis berita ‘baru’ adalah:
Bagaimana sih nulis berita yang lengkap?
Apa aja yang ditanyain?
Data apa aja sih yang penting?
Apa sih ciri-ciri naskah yang baik?
Bagaimana sih membuat naskah jadi lebih bagus?
Kita akan bahas satu persatu pertanyaan itu.
Ah… tapi karena saya malas, saya bahas secara keroyokan aja deh.
Pertanyaan satu dua dan tiga sebenarnya bisa dijelaskan jawabannya dengan satu kalimat klise. Kalimat yang diajarkan pada setiap kuliah jurnalistik dari tingkat dasar. Jawabannya adalah
5 W + 1 H. Berita akan lengkap kalau informasi 5 W + 1 H
[2] dari kejadian atau peristiwa itu sudah ada dalam berita. Karena berbicara pada teman-teman yang sudah mumpuni dalam mencari berita saya rasa tidak perlu lagi menjelaskan secara mendalam tentang patokan dasar jurnalistik itu.
Pertanyaan keempat dan kelima bisa dirangkum jawabannya dengan 3 S :
Simple (Sederhana),
Short (Singkat),
Sharp ( Tajam). Tiga hal itu adalah patokan sederhana untuk mengedit naskah, terutama naskah Hard News.
Jadi secara sederhana, untuk memperbaiki tulisan anda ada 2 patokan besar yang harus dimengerti, yaitu : 5 W+1 H dan 3 S
5 W + 1 HIni patokan dasar kuno yang udah diketahui semua orang yang mau, mendapat pendidikan, maupun sudah menjadi jurnalis. Kayaknya nggak perlu lagi deh dijelaskan ya… setuju?
3 S (Simple, Short, Sharp)
Ini patokan penyederhanaan versi saya. Hampir 6 tahun kuliah jurnalistik, komunikasi, dan ditambah pelatihan disana-sini (termasuk di BDP trans TV ini) saya dicekoki banyak sekali teori yang bagus dan signifikan tentang penulisan naskah. Kalau semua diajarkan kayaknya malah bikin pusing dan repot, jadi saya ringkas aja menjadi 3 unsur diatas.
Penjelasannya gimana?
Liat aja dibawah.
----------------------------------------------------------------------------------------
Simple aja dong:Nulis berita (hard news) harus sederhana, secukupnya, tapi tetap tajam. Kenapa harus sederhana? Media broadcast adalah media selintas, yang berarti audience hanya mendengar atau menonton suatu informasi sekilas alias selintas saja. Supaya dapat dimengerti semaksimal mungkin maka naskah (yang akan dibaca sebagai narasi) harus dibuat sesederhana mungkin. Semakin mudah dimengerti berarti naskah semakin baik. Sebisa mungkin tulis naskah dengan alur cerita linear (untuk Hardnews), hindari flashback atau bolak balik. Usahakan menyampaikan informasi dengan kalimat yang sederhana, Jangan gunakan istilah teknis yang rumit, atau terlalu spesifik. Intinya, pakai bahasa yang gampang aja…
Contoh 1:
Jangan nulis:KAPOLRI/ JENDRAL POLISI BAMBANG HENDARSO/ MENGANGKAT KAPOLDA JABAR/ IRJEN SUSNO DUADJI SEBAGAI KABARESKRIM POLRI//
Kabareskrim mungkin diketahui artinya oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia pers dan kepolisian (kriminal) tapi bagi orang awam mungkin membingungkan. Ingat bahwa kita menulis untuk penonton umum, bukan satu golongan khusus.
Tulislah :KAPOLRI/ JENDRAL POLISI BAMBANG HENDARSO/ MENGANGKAT INSPEKTUR JENDRAL SUSNO DUADJI SEBAGAI KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI// SEBELUMNYA IRJEN SUSNO ADALAH KAPOLDA JAWA BARAT//
Contoh 2:
Jangan Menulis :POHON NYAMPLUNG MEMANG POTENSIAL KARENA BISA MENGHASILKAN BIOFUEL// MELALUI BIODIESEL PROCESSING YANG CUKUP SEDERHANA/ BISA DIHASILKAN BAHAN BAKAR DENGAN JUMLAH YANG SIGNIFIKAN// NYAMPLUNG SAAT INI MENJADI TANAMAN KONSERVASI YANG BISA DITANAM DISELURUH INDONESIA//
Rumit ya? Coba jelaskan lebih sederhana. jangan sok rumit deh...
Tulislah :
POHON NYAMPLUNG PUNYA POTENSI DIOLAH MENJADI BAHAN BAKAR ALAMIAH// HANYA DENGAN PROSES SEDERHANA/ BISA DIHASILKAN BAHAN BAKAR YANG CUKUP BANYAK/ APALAGI NYAMPLUNG BISA DITANAM DI SELURUH DAERAH DI INDONESIA//
Pastikan aja bahwa pendengar mengerti apa yang anda maksud. Nggak usah sok gaya dengan istilah asing. Istilah-istilah ilmiah yang nggak umum Cuma gagah kalo ditulis di dalam skripsi.
------------------------------------------------------------------------------------
Short aja lah:Di media broadcast, selain deadline, batasan yang harus dipertimbangkan oleh reporter / script writer adalah durasi. Semakin panjang durasi yang digunakan semakin mahal dan tidak efektif naskah itu. Semakin cepat audience mengerti berita yang sedang disampaikan semakin baik. Dengan ukuran seperti itu, tentunya berarti semakin pendek durasi sebuah naskah dalam menyampaikan suatu informasi, semakin baik naskah itu. Kalimat-kalimat aktif yang pendek dan to the point memudahkan dubber/narator membacakan naskah sesuai dengan jenis beritanya, yang pada akhirnya memudahkan pemirsa mengerti apa yang dibacakan.
Contoh 1 :
Jangan menulis :MENURUT KETERANGAN SAKSI MATA/ KEJADIAN BERAWAL SAAT KORBAN BERUPAYA MENYEBERANG REL KERETA API/ TIBA-TIBA MELINTAS KERETA API EKONOMI BERNOMER ME 375 DARI ARAH JAKARTA MENUJU TANGERANG/ DAN LANGSUNG MENABRAK KORBAN// JASAD KORBAN DITEMUKAN SAKSI DALAM KONDISI MENGENASKAN// SEJUMLAH ANGGOTA TUBUH SUDAH TIDAK UTUH LAGI//
Reporter yang baik bisa mengumpulkan seluruh informasi penting yang ada, reporter yang lebih baik bisa menyortir sedikit informasi yang dibutuhkan dari tumpukan informasi penting yang ada. Jangan masukkan informasi tidak penting dalam narasi. Pakai hanya info yang terpenting, biarkan koran dan majalah menyampaikan detailnya.
Tulislah :SAKSI MATA MENUTURKAN/ KORBAN SEDANG MENYEBERANGI REL/ KETIKA TIBA-TIBA MUNCUL KERETA API DARI ARAH JAKARTA MENABRAKNYA// JASAD KORBAN DITEMUKAN DALAM KONDISI TIDAK UTUH LAGI//
Lebih singkat. Kalau dibacakan akan lebih nyaman bagi sang narator/dubber.
Contoh 2:
Jangan menulis :
WALAU HARI RAYA IDUL FITRI TELAH BERLALU/ NAMUN HINGGA KINI SUASANA LEBARAN MASIH TERASA DI BEBERAPA TEMPAT DI JAWA TIMUR/ SEPERTI DI DESA SEKAR KURUNG/ KECAMATAN KEBO MAS/ GRESIK/ DIMANA RABU PAGI/ MASYARAKATNYA MENGGELAR TRADISI LEBARAN KETUPAT//
Kalau seperti ini jangan-jangan sang dubber bisa meninggal kehabisan nafas saat membacanya. Hindari kalimat bertingkat (dengan anak kalimat) seperti di atas, karena akan memperlambat pengertian audience. Potong-potong kalimat bertingkat itu manjadi beberapa kalimat singkat.
Tulislah :IDUL FITRI TELAH BERLALU/ TAPI DI BEBERAPA TEMPAT SUASANANYA MASIH TERASA// MISALNYA DI DESA SEKAR KURUNG/ GRESIK// RABU PAGI/ WARGA DESA INI BARU MERAYAKAN TRADISI LEBARAN KETUPAT//
Coba baca dan rasakan. Lebih mudah’kan? Lebih sederhana juga bagi pendengarnya.
------------------------------------------------------------------------------------
Sharp dong:Untuk memperoleh 2 hal itu (kemudahan dimengerti, dan durasi yang sesingkat-singkatnya) ketajaman penulisan akan sangat berguna. Tajam berarti to the point dan tidak berputar-putar. Pakai kata se efisien mungkin. Jangan mengulangi fakta atau data yang tak perlu (hindari redundancy), dan jangan memakai kata-kata bersayap atau memiliki arti ganda (ambiguitas). Hindari kata-kata klise yang tujuannya memperlembut arti saja.
Contoh 1:
Jangan menulis:DASAR SEDANG SIAL/ 2 PENCURI ITU AKHIRNYA DITANGKAP BASAH DI TKP// PARA WARGA YANG MARAH MEMUTUSKAN MAIN HAKIM SENDIRI// SEGERA SAJA TERSANGKA BABAK BELUR DIHAJAR MASA// BERUNTUNG POLISI SEGERA DATANG DAN MENGAMANKAN MEREKA KE MARKAS//
Coba liat, ada tulisan dasar sial: seolah-olah kita ada di pihak si pencuri. Ada tulisan TKP, yang ini istilah khas polisi. Jangan keseringan dipakai, ah…Para warga? Para menunjukan beberapa sedangkan warga sudah berbentuk jamak. Para warga jadi berlebihan (redundancy). Pakai aja para penduduk atau warga saja.. ada pengulangan lain disana: kalimat ketiga dan keempat bisa disingkat karena secara garis besar artinya mirip.
Kalau tadi ada kata-kata dasar sial, kali ini ada ; beruntung! Sekali lagi kita memihak para tersangka itu. polisi datang dan mengamankan? menangkap lebih tajam dan langsung artinya. Perhatikan juga kata-kata terakhir; markas. Dalam kalimat terakhir menjadi tidak jelas (ambigu) apakah mereka dibawa ke markas polisi atau markas para pencuri?
Tulislah :DUA ORANG TERSANGKA PENCURI ITU AKHIRNYA TERTANGKAP DI LOKASI KEJADIAN// WARGA YANG MARAH MEMUKULI KEDUA TERSANGKA SAMPAI BABAK BELUR// POLISI MENANGKAP PARA TERSANGKA UNTUK DIBAWA KE POLSEK JATINEGARA UNTUK PEMERIKSAAN SELANJUTNYA//
Selain patokan penulisan diatas, ada juga patokan penulisan yang tujuannya adalah mempermudah pembacaan narasi/ lead in untuk presenter. Dalam setiap penulisan istilah atau bahasa daerah atau sesuatu yang tidak dimengerti budaya lain, harus ditambahkan kelengkapan berupa: :
ejaan penulisan (penting buat CG atau bahasa asing)
pronunciation (penting disertakan terutama untuk bahasa daerah dan bahasa asing)
---------------------------------------------------------------------
Contoh Editing naskah:Berikut adalah salah satu naskah yang diserahkan pada saya untuk di edit. Supaya lebih lejas mungkin bisa saya sertakan break down editing yang saya lakukan pada naskah ini. :
Langkah pertama saya baca dulu seluruhnya supaya tahu kira-kira tulisan ini tentang apa. Setelah itu baru pelan-pelan di perbaiki berdasar azas 3 S yang sudah saya ceritakan diatas.
Naskah asli :
SLUG :
KORBAN YANG DI ANIAY PAMANNYA MASIH DALAM KEADAAN TRAUMA BERAT
LOKASI : TAPANULI
HARI/TGL : SABTU/11/10/2008
REP/CAM : ABDI
(LEAD IN)
AROJIDUHU NDRUHU/ ANAK YANG DITEMUKAN DALAM KEADAAN KAKI DIRANTAI YANG DIPAKU KEDINDING RUMAH /AKIBAT DARI ULAH SANG PAMAN/YANG MENUDUH SI KORBAN MENCURI MAKANAN DARI RUMAH TETANGGA/HINGGA SAAT INI/MASIH DALAM KEADAAN TARAUMA/BILA MELIHAT ORANG YANG DATANG//
(PKG ROLL)
AROJIDUHU NDRUHU/KORBAN PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH PAMANNYA TUJUH BULAN YANG LALU/ HINGGA KINI MASIH BERADA DI POLSEK PINANG SORI// KORBAN YANG DIANIAYAH PAMANNYA/DALAM KEADAAN KAKI DIRANTAI/DIPUKULI SERTA TANGAN DIMARTIL/HINGGA HINGGA KASUSU INI TERKUAK//
SETELAH BERJALAN SELAMA TUJUH BULAN/ AROJIDUHU NDRUHU YANG TINGGAL BERSAMA KEPOLISIAN POLSEK PINANG SORI/DITEMUKAN DALAM KEADAAN TARAUMA//BILA MELIAHAT SIAPA SAJA YANG DATANG UNTUK MELAPOR KEPOLSEK TERSEBUT/ AROJIDUHU NDRUHU/BERLARI SEPERTI DIKEJAR BAYANGAN DAN BERSEMBUNYI DIBELAKANG KANTOR POLSEK//
BILA DIAJAK UNTUK BERKOMUNIKASI/ AROJIDUHU NDRUHU AKAN MENANGIS BERTERIAK/SEPERTI DIKEJAR-KEJAR BAYANGAN//
ANAK KORBAN PENGANIAYAAN INI/SUDAH PERNAH DIBAWA KEDINAS SOSIAL/NAMUN DINAS SOSIAL KEMBALI MENGANTARKAN AROJIDUHU NDRUHU KEPOLSEK/KARENA TIDAK MAMPU UNTUK MENDIDIK ANAK TERSEBUT//AKIBAT ANAK TERSEBUT MERASA KANTOR KAPOLSEK SUDAH DIANGGAP SEBAGAI RUMAH SENDIRI//
(SB) : AROJIDUHU NDRUHU/KORBAN PENGANIAYAAN//
DENGAN RELA HATI/TERPAKSA KEPOLISIAN POLSEK PINANG SORI/MERAWAT DAN MENDIDIK ANAK TERSEBUT/HINGGA BERJALAN SELAMA TUJUH BULAN/DENGAN BIAYA KEPERLUAN UNTUKNYA DIBERIKAN SECARA BERGILIRAN SETIAP ANGGOTA KEPOLISIAN YANG BERTUGAS//
(SB) : AKP A. FAUZI/POLSEK PINANG SORI//
SELAMA TUJUH BULAN DIRAWAT DAN DIDIK/KEPOLSIAN MENGALAMI KENDALA KARENA KEPOLSIAN TIDAK DAPAT MERUBAH RASA KETAKUTANNYA TERHADAP SIAPA SAJA YANG DATANG KEPOLSEK TERSEBUT//
KEPOLISIAN POLSEK PINANG SORI/MENCOBA MENYURATI DINAS SOSIAL PERLINDUNGAN ANAK/AGAR ANAK TERSEBUT/MENDAPATKAN DIDIKAN/HINGGA SAMPAI SAAT INI/SEPULUH SURAT YANG DILAYANGKAN BELUM ADA TANGGAPAN// KAPOLSEK PINANG SORI BERHARAP AGAR PIHAK DIDINAS SOSIAL AGAR MEMBAWA ANAK ITU KEMBALI KETEMPAT YANG SEMESTINYA UNTUK MENDAPATKAN DIDIKAN DAN PERAWATAN//
ABDI SOMAD/TRANSTV TAPANULI TENGAH/SUMATERA UTARA//
untuk urusan 5 w + 1 h, naskah ini ada beberapa hal yang tidak lengkap :
umurnya si anak itu berapa?
panggilannya siapa? nama panggilan mendekatkan korban dengan pemirsa, memperkuat karakterisasi sehingga bisa bikin story lebih akrab dengan pemirsa.
siapa nama keluarga / paman yang menyiksanya?
dia masih punya keluarga nggak?
soundbite dinas sosial yang mengembalikan anak itu?
bagaimana makannya, mandinya dan kehidupan sehari-hari? ceritakan biar personalisasinya lebih oke..
Naskah hasil editing :
(LEAD IN)
AKIBAT DITUDUH MENCURI MAKANAN/ SEORANG ANAK KAKINYA DIRANTAI KE DINDING OLEH PAMANNYA// AKIBAT PERLAKUAN ITU/ SANG ANAK MENGALAMI TRAUMA SETIAP MELIHAT ORANG LAIN//
(PKG ROLL)
NAMA ANAK INI AROJIDUHU NDRUHU// TUJUH BULAN LALU IA MENJADI KORBAN PENGANIAYAAN OLEH PAMANNYA// KARENA DITUDUH MENCURI/ AJI/ DIRANTAI KAKINYA KE TEMBOK OLE PAMANNYA// IA JUGA SEMPAT MENGALAMI BERBAGAI PENYIKSAAN/ BAHKAN SEMPAT DI MARTIL TANGANNYA//
SEJAK KASUS ITU TERUNGKAP/ AJI TINGGAL DI POLSEK PINANG SORI/ TAPANULI TENGAH// IA MENGALAMI TRAUMA BERAT DAN SELALU BERSEMBUNYI JIKA MELIHAT ORANG DATANG// (disini cerita tentang keluarganya, ada nggak yang mau mengambil dia? ada nggak yang brtanggung jawab?)
AJI SEBENARNYA PERNAH DIBAWA KE DINAS SOSIAL UNTUK MENJALANI PERAWATAN TRAUMA/ NAMUN KEMUDIAN DIKEMBALIKAN LAGI// ( kalau dinas sosial nggak mamupu harusnya ada soundbitenya…)
(SB) AROJIDUHU NDRUHU/ KORBAN PENGANIAYAAN//
(kasih garis besar isi soundbitenya, biar editingnya nyaman)
ANAK INI TELAH TINGGAL DI KANTOR POLSEK INI SELAMA TUJUH BULAN// TAK HERAN/ KINI POLSEK PINANG SORI SUDAH DIANGGAP AJI SEBAGAI RUMAHNYA SENDIRI//
(SB) : AKP A. FAUZI/POLSEK PINANG SORI//
(kasih garis besar isi soundbitenya, biar editingnya nyaman)
KAPOLSEK PINANG SORI SEBENARNYA TELAH MENCOBA MENYURATI DINAS SOSIAL PERLINDUNGAN ANAK AGAR AJI MENDAPAT PENANGANAN YANG LEBIH BAIK// SUDAH SEPULUH SURAT YANG DILAYANGKAN/ NAMUN BELUM JUGA ADA TANGGAPAN//
ABDI /TAPANULI /SUMATERA UTARA//
oke deh... segitu aja contohnya. coba deh dibedain ya...
catatan kaki:
[1] Waktu SD saya sangat lemah di mata pelajaran IPA. Karena kesal melihat saya yang malas latihan mengerjakan soal, orang tua saya menyuruh saya belajar membuat soal. Menurut mereka, latihan membuat soal lebih berguna daripada sekedar latihan mengerjakan soal. Saat saya berusaha membuat soal, saya otomatis juga harus mengerti caramengerjakan dan mengetahui jawabannya juga. Sampai sekarang saya selalu belajar dengan metode itu. Makanya menurut saya, kalau orang udah bisa ngedit naskah, pasti naskahnya akan jadi bagus juga.
[2] . 5 W + 1 H adalah singkatan dari unsur-unsur dasar dari informasi yang dibutuhkan untuk membuat berita yang lengkap. Who (siapa yang terlibat) , What (apa yang terjadi), Where (dimana lokasinya), When (kapan terjadinya), Why (alasan terjadi) dan tentunya How (kronologis atau modus kejadian).